BOLA TANGAN
Olahraga bola tangan merupakan jenis olah raga
beregu antara dua tim yang berhadapan dan masing-masing tujuh pemain. Seperti
halnya sepak bola poin diperoleh dengan mencetak goal ke gawang lawan bedanya
bola didistribusikan dengan menggunakan tangan. Bola tangan dimainkan di
lapangan berukuran 40 x 20 meter yang dibagi dua sama besar oleh garis pemisah
di tengah lapangan dan gawang di masing-masing bagian lapangan. Di sekeliling
gawang dengan garis batas, disebut daerah khusus penjaga gawang yang tidak
boleh dimasuki pemain non penjaga gawang. Ukuran bola lebih kecil dari bola
sepak.
Sejarah olahraga bola tangan bermula di masa
Yunani kuno. Di masa itu masyarakat sangat percaya fakta bahwa seorang
laki-laki lebih mahir menggunakan tangan daripada kaki, terutama dalam bermain
bola maka diciptakanlah cikal bakal permainan bola tangan yang disebut Urania.
Permainan ala bangsa Yunani kuno dan juga dimainkan di Romawi ini semakin
dikenal masyarakat luas setelah penulis puisi berkebangsaan Jerman bernama
Walther Von der Volgewiede (hidup di tahun 1170 – 1230 Masehi) menggubah syair
lagu bertema Fangballspiel atau permainan tangkap bola.
Permainan bola tangan ini kemudian kian
mendunia. Rabelais, seorang bangsa Perancis memaparkan permainan bola tangan
dengan lebih rinci sebagai “permainan yang menggunakan telapak tangan”. Bangsa
Inui sempat membuat ilustrasi tentang permainan bola tangan. Sementara di
Denmark, permainan bola tangan mulai dikenal ketika sekolah lanjutan di Ortup
Denmark mengizinkan permainan bola tangan di sekolah sekaligus merancang
peraturan khususnya.
Permainan bola tangan yang lebih modern mulai
dimainkan pada abad kesembilan belas tepatnya tahun 1897 di Nyborg, Denmark,
saat itu dikenal dua jenis permainan bola tangan yaitu Raffbal dan
Konigsbergerball. Di Swedia, permainan bola tangan dikenal pada tahun 1910.
Sedangkan di Jerman olahraga bola tangan mulai dikenal pada tahun 1912. Awalnya
bola tangan dilakukan dengan sebelas pemain. Semakin tenarnya permainan bola
tangan di seluruh dunia tak lain adalah berkat jasa Dr. Karl Schelenz yang
memperkenalkan cara bermain dan peraturan-peratudan bola tangan outdoor di
beberapa negara Eropa. Ia juga yang memperbaharui dan menambahkan aturan-aturan
baru di permainan bola tangan.
Olahraga bola tangan mulai mendapat pengakuan
resmi internasional ketika diadakan sebuah pertemuan di kota Hague, Kongres
Federasi Atletik Amatir Internasional menyarankan pada para peserta kongres
untuk membentuk induk organisasi sebagai wadah resmi internasional bola tangan
agar dapat dipertandingkan di kompetisi dunia sekaligus mensosialisasikan
permainan tersebut ke belahan bumi yang berbeda. Maka pada tahun 1928
bertepatan dengan berlangsungnya Olimpiade Amsterdam, berdirilah International
Amateur Handball Federation (IAHF) dengan Ketua umum Avery Brundage, seorang
warga berkebangsaan Amerika.
Pada tahun 1936 kejuaraan bola tangan pertama
dunia diselenggarakan di Jerman dan pada tahun 1946 International Handball
Federation sebagai organisasi penyempurnaan dari IAHF didirikan atas usulan
Swedia dan Denmark yang dihadiri negara Finlandia, Perancis, Belanda, Swiss,
Norwegia dan Polandia. Tercatat hingga tahun 2003 IHF memiliki anggota sebanyak
150 peserta dengan 80.000 klub dan jumlah atlet mencapai 19 juta.
Hingga pecahnya Perang Dunia ke II permainan
bola tangan dimainkan sebelas pemain dalam dilakukan secara outdoor menggunakan
lapangan sepak bola namun di Eropa utara mulai diperkenalkan bermain bola
tangan dengan tujuh orang. Di tahun 1952 bola tangan dengan tujuh pemain mulai
dipopulerkan di negara-negara Skandinavia dan dimainkan secara indoor meski
bola tangan outdoor dengan sebelas pemain tetap digemari.
Permainan bola tangan adalah permainan
bola yang dimainkan oleh dua regu. Setiap regu terdiri atas 11 orang.
Cara memainkannya dengan tangan (digiring dan dilempar),
kemudian berusaha memasukkan bola ke gawang lawan untuk
mendapatkan nilai. Permainan bola tangan merupakan perpaduan dari
permainan sepak bola (jumlah pemain dan lapangan) dan permainan
bola basket (dipantul-pantulkan dan dilempar).
Permainan bola tangan menggunakan lapangan
yang berbentuk persegi panjang dengan ukuran sebagai berikut.
1.
Panjang lapangan : 90 – 110 meter (disebut garis samping).
2.
Lebar lapangan : 55 – 65 meter (garis belakang).
3.
Lebar gawang : 7,32 meter.
4.
Tinggi gawang : 2,44 meter.
Teknik Dasar Bermain
Bola Tangan
Permainan bola tangan jika dilihat sepintas
adalah perpaduan antara sepak bola dan bola basket sebab poin diperoleh dengan
menciptakan goal sebanyak-banyaknya ke gawang lawan dan distribusi bola
dilakukan dengan cara dribbling.
Beberapa teknik dasar yang harus dikuasai dalam bermain bola
tangan adalah sebagai berikut.
1. Dribbling (Teknik
Menggiring Bola)
Dribble adalah memantulkan bola ke lantai. Agar
pemula lebih mudah menguasai teknik dribbling latihan dribbledilakukan
secara periodik artinya kecepatan mendribble bola dilakukan secara sistematis
maksudnya diawali dengan gerakan lambat dan kemudian dipercepat sedikit demi
sedikit.
Teknik dasar dribbling adalah:
bola dipantulkan dengan satu tangan dengan cara melecutkan pergelangan terakhir
yang menyentuh jari tangan, bola dipantulkan kira-kira 1 meter di depan pemain
yang sedang bergerak ke depan. Latihan drible dilakukan
bertahap dari gerakan sederhan drible satu bola, drible dengan
tangan bergantian, drible zig zag (posisi tubuh meliuk ke kiri dan kanan untuk
mengecoh lawan), drible-pivot (bergerak dengan satu
tumpuan kaki), drible zig-zag dan bodyweaving-drible zig-zag.
2. Teknik Melempar Bola
Teknik melempar bola dalam bola tangan dapat
dilakukan dengan satu atau dua tangan. Teknik melempar dengan dua tangan pada
dasarnya terbagi menjadi tiga, yaitu overhead pass (lemapran
dari atas kepala), over chest pass (lemparan dada) dan over underhand pass
(lemparan dari bawah lengan). Melempar bola dengan satu tangan lebih mudah
dipraktekkan pemula sebab lebih mudah, cepat dan terarah daripada menggunakan
dua tangan. Cara melempar dengan satu tangan ada tiga jenis yaitu javelin
pass (lemparan dari atas bahu), side pass (lemparan
dari samping badan) dan reverse pass (lemparan dari belakang badan).
3. Teknik Menembak Bola
Teknik menembak bola dalam bola tangan terdiri atas:
a. Dive
Shot (Menembak Saat Meloncat ke Depan)
Caranya dengan bola dipegang di satu tangan di
atas bahu kemudian melakukan tolakan dengan kaki di depan garis gawang lawan
sambil meluncurkan badan mengarah ke depan gawang sehingga badan melayang di
udara lalu melepaskan bola ke arah gawang pada saat posisi tubuh mencapai titik
tertinggi sebagai hasil melompat dengan tolakan.
b. The
Jump Shot (Menembak Sambil Menjatuhkan Badan)
Satu tangan memegang bola, badan dicondongkan
ke depan atau ke arah samping kemudian dilanjutkan dengan melepaskan tembakan
bola. Setelah bola dilempar penembak mendarat dengan gerakan menggulingkan
badan
c. The
Flying Shot (Menembak Saat Melayang)
Pemain harus memperhatikan tiga hal yaitu irama
langkah, ketinggian dan jarak sebab dalam teknik ini pemain diharapkan
menangkap dan menguasai bola sebelum melakukan awalan tiga langkah sebelum
melompat untuk menembakkan bola. Saat melompat pemain harus mampu memusatkan
konsentrasi agar mampu melompat lebih jauh sambil melepas bola. Flying shot
memberi keuntungan memperpendek jarak tembakan sehingga tembakan lebih
bertenaga atau lebih keras.
d. The
Standing Throw Shot (Menembak Dengan Sikap Berdiri)
Saat menembak dianjurkan menembak ke bawah
atas panggul kemudian memantulkan bola tepat di depan gawang agar penjaga
gawang lawan sulit memperkirakan arah bola sehingga sulit menangkapnya. Teknik
ini digunakan untuk memodifikasi sikap berdiri sebab menembak sambil berdiri
tanpa tipuan kemungkinan keberhasilannya sangat kecil karena mudah dibaca
penjaga gawang.
4. Teknik Menangkap Bola
Menangkap bola dalam bola tangan dilakukan
dengan kedua telapak tangan. Hal yang perlu diperhatikan dalam menangkap bola
adalah sebgai berikut.
Posisi kaki sedikit dibuka menghadap ke arah
bola, kedua tangan dijulurkan lurus ke depan, posisi badan sedikit condong ke
depan. Bola tangan mengenal dua jenis tangkapan dalam bola tangan yaitu dari
atas dan dari depan.
5. Taktik dalam Permainan
Seperti permainan pada umumnya bola tangan
mengenal dua jenis pola pertahanan yaitu pola bertahan dan pola menyerang. Pola
bertahan dibagi menjadi pertahanan man to man, artinya pemain
bertahan menjaga ketat pemain penyerang terutama yang membawa bola dengan
penjagaan satu lawan satu dan pertahanan zone defence, yaitu pemain
bertahan bertanggungjawab mempertahankan daerah pertahanan masing-masing yang
telah ditetapkan.
Pola Menyerang terbagi menjadi tiga yaitu pola
bertahan man to man yaitu menyerang menggunakan pola blocking dan screening
(berhadapan dengan pemain lawan untuk mempertahankan bola), pola bermain
formasi 4 -2, 3 -3 atau 3 – 2 – 1 serta melakukan serangan balik cepat (counter
attack).
Permainan
olahraga bola tangan dengan tujuh pemain semakin populer di dunia, Kejuaraan
Dunia pertama bola tangan yang memainkan tujuh pemain diselenggarakan pada
tahun 1954 dan Swedia keluar sebagai juaranya. Olimpiade Montreal Kanada 1976
menjadi tonggak sejarah bagi bola tangan sebagai cabang olahraga yang rutin
dipertandingkan di Olimpiade nomor putra dan putri.
6.
Bermain dengan Menerapkan Peraturan.
Cara memainkan bola
adalah sebagai berikut:
a. Pemain boleh
menghentikan, menangkap, melempar, dan menyentuh bola dengan tangan, kepala,
badan, paha, dan lutut.
b. Membawa bola paling
banyak tiga langkah dan bola harus dipantulkan.
c. Menahan bola paling
lama 3 detik.
Aturan bermain di
daerah gawang adalah sebagai berikut.
a. Penjaga gawang bebas
bergerak di daerah gawang.
b. Pemain yang menyerang
memasuki daerah gawang hukumannya lemparan bebas.
c. Pemain bertahan
memasuki daerah gawang hukumannya lemparan 14 m.
d. Bola di daerah gawang
hak penjaga gawang.
e. Mengembalikan bola ke
daerah gawang:
-
boleh melempar bola memasuki gawang;
-
boleh menahan bola lebih dari 3 detik;
-
boleh membawa bola dengan berjalan di daerah gawang;
-
lemparan sudut kalau bola keluar.
Aturan untuk penjaga
gawang adalah sebagai berikut.
a. Boleh melempar bola
dengan segala cara.
b. Tidak boleh menahan bola
lebih dari 3 detik.
c. Boleh membawa bola dengan
berjalan di daerah gawang.
d. Tidak boleh membawa
bola keluar dari gawang.
Terjadinya gol adalah
sebagai berikut.
a. Gol terjadi apabila
seluruh proyeksi bola melewati garis gawang.
b. Apabila terjadi gol
permainan dimulai dari tempat lemparan permulaan.
Offside sebagai
berikut.
a. Untuk regu bertahan,
apabila di daerah offside terdapat lebih dari 7 pemain
termasuk penjaga gawang, sedangkan bola dalam penguasaan regu yang bertahan.
b. Untuk regu penyerang,
apabila di daerah offside terdapat lebih dari 6 pemain,
sedangkan bola dalam penguasaan regu penyerang.
Lama permainan sebagai
berikut.
a.
Waktu permainan untuk putra adalah
2 × 30 menit dengan istirahat 10 menit atau 2 × 20
menit tanpa istirahat.
Waktu permainan untuk putri
adalah 2 × 20 menit dengan istirahat 10 menit atau
2 × 15 tanpa istiraha
Tidak ada komentar:
Posting Komentar