Rabu, 06 April 2016

BOLA TANGAN

BOLA TANGAN

Olahraga bola tangan merupakan jenis olah raga beregu antara dua tim yang berhadapan dan masing-masing tujuh pemain. Seperti halnya sepak bola poin diperoleh dengan mencetak goal ke gawang lawan bedanya bola didistribusikan dengan menggunakan tangan. Bola tangan dimainkan di lapangan berukuran 40 x 20 meter yang dibagi dua sama besar oleh garis pemisah di tengah lapangan dan gawang di masing-masing bagian lapangan. Di sekeliling gawang dengan garis batas, disebut daerah khusus penjaga gawang yang tidak boleh dimasuki pemain non penjaga gawang. Ukuran bola lebih kecil dari bola sepak.
Sejarah olahraga bola tangan bermula di masa Yunani kuno. Di masa itu masyarakat sangat percaya fakta bahwa seorang laki-laki lebih mahir menggunakan tangan daripada kaki, terutama dalam bermain bola maka diciptakanlah cikal bakal permainan bola tangan yang disebut Urania. Permainan ala bangsa Yunani kuno dan juga dimainkan di Romawi ini semakin dikenal masyarakat luas setelah penulis puisi berkebangsaan Jerman bernama Walther Von der Volgewiede (hidup di tahun 1170 – 1230 Masehi) menggubah syair lagu bertema Fangballspiel atau permainan tangkap bola.
Permainan bola tangan ini kemudian kian mendunia. Rabelais, seorang bangsa Perancis memaparkan permainan bola tangan dengan lebih rinci sebagai “permainan yang menggunakan telapak tangan”. Bangsa Inui sempat membuat ilustrasi tentang permainan bola tangan. Sementara di Denmark, permainan bola tangan mulai dikenal ketika sekolah lanjutan di Ortup Denmark mengizinkan permainan bola tangan di sekolah sekaligus merancang peraturan khususnya.
Permainan bola tangan yang lebih modern mulai dimainkan pada abad kesembilan belas tepatnya tahun 1897 di Nyborg, Denmark, saat itu dikenal dua jenis permainan bola tangan yaitu Raffbal dan Konigsbergerball. Di Swedia, permainan bola tangan dikenal pada tahun 1910. Sedangkan di Jerman olahraga bola tangan mulai dikenal pada tahun 1912. Awalnya bola tangan dilakukan dengan sebelas pemain. Semakin tenarnya permainan bola tangan di seluruh dunia tak lain adalah berkat jasa Dr. Karl Schelenz yang memperkenalkan cara bermain dan peraturan-peratudan bola tangan outdoor di beberapa negara Eropa. Ia juga yang memperbaharui dan menambahkan aturan-aturan baru di permainan bola tangan.
Olahraga bola tangan mulai mendapat pengakuan resmi internasional ketika diadakan sebuah pertemuan di kota Hague, Kongres Federasi Atletik Amatir Internasional menyarankan pada para peserta kongres untuk membentuk induk organisasi sebagai wadah resmi internasional bola tangan agar dapat dipertandingkan di kompetisi dunia sekaligus mensosialisasikan permainan tersebut ke belahan bumi yang berbeda. Maka pada tahun 1928 bertepatan dengan berlangsungnya Olimpiade Amsterdam, berdirilah International Amateur Handball Federation (IAHF) dengan Ketua umum Avery Brundage, seorang warga berkebangsaan Amerika.
Pada tahun 1936 kejuaraan bola tangan pertama dunia diselenggarakan di Jerman dan pada tahun 1946 International Handball Federation sebagai organisasi penyempurnaan dari IAHF didirikan atas usulan Swedia dan Denmark yang dihadiri negara Finlandia, Perancis, Belanda, Swiss, Norwegia dan Polandia. Tercatat hingga tahun 2003 IHF memiliki anggota sebanyak 150 peserta dengan 80.000 klub dan jumlah atlet mencapai 19 juta.
Hingga pecahnya Perang Dunia ke II permainan bola tangan dimainkan sebelas pemain dalam dilakukan secara outdoor menggunakan lapangan sepak bola namun di Eropa utara mulai diperkenalkan bermain bola tangan dengan tujuh orang. Di tahun 1952 bola tangan dengan tujuh pemain mulai dipopulerkan di negara-negara Skandinavia dan dimainkan secara indoor meski bola tangan outdoor dengan sebelas pemain tetap digemari.
Permainan bola tangan adalah permainan bola yang dimainkan oleh dua regu. Setiap regu terdiri atas 11 orang. Cara memainkannya dengan tangan (digiring dan dilempar), kemudian berusaha memasukkan bola ke gawang lawan untuk mendapatkan nilai. Permainan bola tangan merupakan perpaduan dari permainan sepak bola (jumlah pemain dan lapangan) dan permainan bola basket (dipantul-pantulkan dan dilempar).

Permainan bola tangan menggunakan lapangan yang berbentuk persegi panjang dengan ukuran sebagai berikut.
1.      Panjang lapangan : 90 – 110 meter (disebut garis samping).
2.      Lebar lapangan : 55 – 65 meter (garis belakang).
3.      Lebar gawang : 7,32 meter.
4.      Tinggi gawang : 2,44 meter.
Teknik Dasar Bermain Bola Tangan
Permainan bola tangan jika dilihat sepintas adalah perpaduan antara sepak bola dan bola basket sebab poin diperoleh dengan menciptakan goal sebanyak-banyaknya ke gawang lawan dan distribusi bola dilakukan dengan cara dribbling.
Beberapa teknik dasar yang harus dikuasai dalam bermain bola tangan adalah sebagai berikut.
1.     Dribbling (Teknik Menggiring Bola)
Dribble adalah memantulkan bola ke lantai. Agar pemula lebih mudah menguasai teknik dribbling latihan dribbledilakukan secara periodik artinya kecepatan mendribble bola dilakukan secara sistematis maksudnya diawali dengan gerakan lambat dan kemudian dipercepat sedikit demi sedikit.
Teknik dasar dribbling adalah: bola dipantulkan dengan satu tangan dengan cara melecutkan pergelangan terakhir yang menyentuh jari tangan, bola dipantulkan kira-kira 1 meter di depan pemain yang sedang bergerak ke depan. Latihan drible dilakukan bertahap dari gerakan sederhan drible satu bola, drible dengan tangan bergantian, drible zig zag (posisi tubuh meliuk ke kiri dan kanan untuk mengecoh lawan), drible-pivot (bergerak dengan satu tumpuan kaki), drible zig-zag dan bodyweaving-drible zig-zag.
2.    Teknik Melempar Bola
Teknik melempar bola dalam bola tangan dapat dilakukan dengan satu atau dua tangan. Teknik melempar dengan dua tangan pada dasarnya terbagi menjadi tiga, yaitu overhead pass (lemapran dari atas kepala), over chest pass (lemparan dada) dan over underhand pass (lemparan dari bawah lengan). Melempar bola dengan satu tangan lebih mudah dipraktekkan pemula sebab lebih mudah, cepat dan terarah daripada menggunakan dua tangan. Cara melempar dengan satu tangan ada tiga jenis yaitu javelin pass (lemparan dari atas bahu), side pass (lemparan dari samping badan) dan reverse pass (lemparan dari belakang badan).
3.    Teknik Menembak Bola
Teknik menembak bola dalam bola tangan terdiri atas:
a.      Dive Shot (Menembak Saat Meloncat ke Depan)
Caranya dengan bola dipegang di satu tangan di atas bahu kemudian melakukan tolakan dengan kaki di depan garis gawang lawan sambil meluncurkan badan mengarah ke depan gawang sehingga badan melayang di udara lalu melepaskan bola ke arah gawang pada saat posisi tubuh mencapai titik tertinggi sebagai hasil melompat dengan tolakan.
b.      The Jump Shot (Menembak Sambil Menjatuhkan Badan)
Satu tangan memegang bola, badan dicondongkan ke depan atau ke arah samping kemudian dilanjutkan dengan melepaskan tembakan bola. Setelah bola dilempar penembak mendarat dengan gerakan menggulingkan badan
c.      The Flying Shot (Menembak Saat Melayang)
Pemain harus memperhatikan tiga hal yaitu irama langkah, ketinggian dan jarak sebab dalam teknik ini pemain diharapkan menangkap dan menguasai bola sebelum melakukan awalan tiga langkah sebelum melompat untuk menembakkan bola. Saat melompat pemain harus mampu memusatkan konsentrasi agar mampu melompat lebih jauh sambil melepas bola. Flying shot memberi keuntungan memperpendek jarak tembakan sehingga tembakan lebih bertenaga atau lebih keras.
d.      The Standing Throw Shot (Menembak Dengan Sikap Berdiri)
Saat menembak dianjurkan menembak ke bawah atas panggul kemudian memantulkan bola tepat di depan gawang agar penjaga gawang lawan sulit memperkirakan arah bola sehingga sulit menangkapnya. Teknik ini digunakan untuk memodifikasi sikap berdiri sebab menembak sambil berdiri tanpa tipuan kemungkinan keberhasilannya sangat kecil karena mudah dibaca penjaga gawang.
4.    Teknik Menangkap Bola
Menangkap bola dalam bola tangan dilakukan dengan kedua telapak tangan. Hal yang perlu diperhatikan dalam menangkap bola adalah sebgai berikut.
Posisi kaki sedikit dibuka menghadap ke arah bola, kedua tangan dijulurkan lurus ke depan, posisi badan sedikit condong ke depan. Bola tangan mengenal dua jenis tangkapan dalam bola tangan yaitu dari atas dan dari depan.
5.    Taktik dalam Permainan
Seperti permainan pada umumnya bola tangan mengenal dua jenis pola pertahanan yaitu pola bertahan dan pola menyerang. Pola bertahan dibagi menjadi pertahanan man to man, artinya pemain bertahan menjaga ketat pemain penyerang terutama yang membawa bola dengan penjagaan satu lawan satu dan pertahanan zone defence, yaitu pemain bertahan bertanggungjawab mempertahankan daerah pertahanan masing-masing yang telah ditetapkan.
Pola Menyerang terbagi menjadi tiga yaitu pola bertahan man to man yaitu menyerang menggunakan pola blocking dan screening (berhadapan dengan pemain lawan untuk mempertahankan bola), pola bermain formasi 4 -2, 3 -3 atau 3 – 2 – 1 serta melakukan serangan balik cepat (counter attack).
Permainan olahraga bola tangan dengan tujuh pemain semakin populer di dunia, Kejuaraan Dunia pertama bola tangan yang memainkan tujuh pemain diselenggarakan pada tahun 1954 dan Swedia keluar sebagai juaranya. Olimpiade Montreal Kanada 1976 menjadi tonggak sejarah bagi bola tangan sebagai cabang olahraga yang rutin dipertandingkan di Olimpiade nomor putra dan putri.
6.    Bermain dengan Menerapkan Peraturan.
Cara memainkan bola adalah sebagai berikut:
a.      Pemain boleh menghentikan, menangkap, melempar, dan menyentuh bola dengan tangan, kepala, badan, paha, dan lutut.
b.      Membawa bola paling banyak tiga langkah dan bola harus dipantulkan.
c.       Menahan bola paling lama 3 detik.
Aturan bermain di daerah gawang adalah sebagai berikut.
a.      Penjaga gawang bebas bergerak di daerah gawang.
b.      Pemain yang menyerang memasuki daerah gawang hukumannya lemparan bebas.
c.       Pemain bertahan memasuki daerah gawang hukumannya lemparan 14 m.
d.      Bola di daerah gawang hak penjaga gawang.
e.       Mengembalikan bola ke daerah gawang:
-          boleh melempar bola memasuki gawang;
-          boleh menahan bola lebih dari 3 detik;
-          boleh membawa bola dengan berjalan di daerah gawang;
-          lemparan sudut kalau bola keluar.
Aturan untuk penjaga gawang adalah sebagai berikut.
a.      Boleh melempar bola dengan segala cara.
b.      Tidak boleh menahan bola lebih dari 3 detik.
c.       Boleh membawa bola dengan berjalan di daerah gawang.
d.      Tidak boleh membawa bola keluar dari gawang. 
Terjadinya gol adalah sebagai berikut.
a.      Gol terjadi apabila seluruh proyeksi bola melewati garis gawang.
b.      Apabila terjadi gol permainan dimulai dari tempat lemparan permulaan.
 Offside sebagai berikut.
a.      Untuk regu bertahan, apabila di daerah offside terdapat lebih dari 7 pemain termasuk penjaga gawang, sedangkan bola dalam penguasaan regu yang bertahan.
b.      Untuk regu penyerang, apabila di daerah offside terdapat lebih dari 6 pemain, sedangkan bola dalam penguasaan regu penyerang.
Lama permainan sebagai berikut.
a.      Waktu permainan untuk putra adalah 2 × 30 menit dengan istirahat 10 menit atau 2 × 20 menit tanpa istirahat.
Waktu permainan untuk putri adalah 2 × 20 menit dengan istirahat 10 menit atau 2 × 15 tanpa istiraha

Tidak ada komentar:

Posting Komentar